Pengadilan Inggris mengabulkan permintaan pemerintah Swedia untuk mengekstradisi pendiri WikiLeaks, Julian Assange terkait tuduhan pelecehan seksual dan perkosaan yang dilakukannya. Assange akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan tersebut.
Seperti dilansir dari stasiun berita CNN, Kamis, 24 Februari 2011, keputusan pengadilan Belmarsh di London, Inggris, ditanggapi dingin oleh Assange. Dia mengatakan tidak akan mendapatkan pengadilan yang adil di Swedia.
“Mengirimkan seseorang ke tanah asing di mana bahasa dan sistem pengadilannya berbeda adalah masalah yang serius,” ujar Assange.
Assange belum didakwa atas tindakan kriminal di Swedia, ekstradisinya kali ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi para penyelidik di negara tersebut menginterogasi Assange atas dugaan pelecehan seksual dan perkosaan yang diduga dilakukannya pada Agustus tahun lalu.
Salah satu pengacara Assange, Mark Stephen, mengatakan akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Assange melalui pengacaranya telah berulangkali membantah tuduhan dan mengatakan ini sebagai kampanye jahat untuk meruntuhkan citranya dan menghentikan proyeknya di WikiLeaks.
Hakim kasus tersebut, Howard Riddell, menilai keputusan ekstradisi atas Assange sangat tepat. Menurut dia, Assange sebelumnya menghindari interogasi kepolisian Swedia ketika tengah berada di negara tersebut. Riddell juga menampik anggapan bahwa pengadilan di Swedia tidak akan berlaku adil terhadap Assange. Para pengacara Assange, ujar Riddell, juga telah mencoba mengaburkan kasusnya di pengadilan.
Julian Assange ditangkap di Inggris, Selasa 7 Desember 2010, atas perintah pemerintah Swedia. Assange ditangkap terkait tuduhan pemerkosaan, pelecehan seks, dan pemaksaan ilegal di negara Skandinavia itu.
Assange menyangkal tuduhan atas kasus kejahatan seksual yang terjadi saat ia berkunjung ke Swedia Agustus lalu. Pengacaranya mengklaim, tuduhan itu berasal dari 'sengketa hubungan seksual yang disetujui kedua belah pihak namun dilakukan tanpa pengaman'. Namun, kata pengacaranya lagi, kasus ini dipolitisasi sedemikian rupa terkait aktivitas WikiLeaks akhir-akhir ini -- membocorkan sejumlah kawat diplomatik dari Kedutaan Besar AS di seluruh dunia. (hs)
Seperti dilansir dari stasiun berita CNN, Kamis, 24 Februari 2011, keputusan pengadilan Belmarsh di London, Inggris, ditanggapi dingin oleh Assange. Dia mengatakan tidak akan mendapatkan pengadilan yang adil di Swedia.
“Mengirimkan seseorang ke tanah asing di mana bahasa dan sistem pengadilannya berbeda adalah masalah yang serius,” ujar Assange.
Assange belum didakwa atas tindakan kriminal di Swedia, ekstradisinya kali ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi para penyelidik di negara tersebut menginterogasi Assange atas dugaan pelecehan seksual dan perkosaan yang diduga dilakukannya pada Agustus tahun lalu.
Salah satu pengacara Assange, Mark Stephen, mengatakan akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Assange melalui pengacaranya telah berulangkali membantah tuduhan dan mengatakan ini sebagai kampanye jahat untuk meruntuhkan citranya dan menghentikan proyeknya di WikiLeaks.
Hakim kasus tersebut, Howard Riddell, menilai keputusan ekstradisi atas Assange sangat tepat. Menurut dia, Assange sebelumnya menghindari interogasi kepolisian Swedia ketika tengah berada di negara tersebut. Riddell juga menampik anggapan bahwa pengadilan di Swedia tidak akan berlaku adil terhadap Assange. Para pengacara Assange, ujar Riddell, juga telah mencoba mengaburkan kasusnya di pengadilan.
Julian Assange ditangkap di Inggris, Selasa 7 Desember 2010, atas perintah pemerintah Swedia. Assange ditangkap terkait tuduhan pemerkosaan, pelecehan seks, dan pemaksaan ilegal di negara Skandinavia itu.
Assange menyangkal tuduhan atas kasus kejahatan seksual yang terjadi saat ia berkunjung ke Swedia Agustus lalu. Pengacaranya mengklaim, tuduhan itu berasal dari 'sengketa hubungan seksual yang disetujui kedua belah pihak namun dilakukan tanpa pengaman'. Namun, kata pengacaranya lagi, kasus ini dipolitisasi sedemikian rupa terkait aktivitas WikiLeaks akhir-akhir ini -- membocorkan sejumlah kawat diplomatik dari Kedutaan Besar AS di seluruh dunia. (hs)
0 comments:
Post a Comment