Subscribe:

Labels

Friday, February 4, 2011

Maret Nanti Iran Luncurkan Satelit Mata-mata

Satelit Fajr bertenaga surya dan digunakan sebagai sarana pengintai dari luar angkasa

Pemerintah Iran berencana meluncurkan satelit pengintai akhir Maret mendatang. Satelit buatan lokal ini diklaim lebih irit bahan bakar sehingga dapat bertahan di luar angkasa lebih lama.

Pengumuman itu disampaikan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Rabu 12 Januari 2011. Ahmadinejad mengatakan bahwa satelit itu untuk mendukung pertahanan negara tersebut dari luar angkasa.

“Satelit ini akan diluncurkan ke luar angkasa dari landasan peluncuran di Iran dan akan dipantau oleh stasiun pengendali Iran,” ujar Ahmadinejad yang dikutip kantor berita Fars dan laman stasiun televisi CNN.

Pada Desember 2010, Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi mengatakan bahwa satelit Fajr ini bertenaga surya dan digunakan sebagai sarana pengintai dari luar angkasa.

“Satelit ini berbeda dari satelit sebelumnya. Satelit ini memiliki sistem bahan bakar yang lebih baik dan dapat bertahan di luar angkasa lebih lama,” ujar Vahidi dilansir dari kantor berita IRNA.

Sebelum peluncuran satelit Fajr, Vahidi mengatakan Iran juga akan meluncurkan satelit Rasad I pada peringatan ke-32 revolusi Islam 1972 yang jatuh pada tanggal 11 Februari 2011. Satelit Rasad I ini merupakan satelit komunikasi yang akan berada di bawah pengawasan Kementerian Komunikasi Iran.

Sebelumnya pada 2009, Iran juga telah meluncurkan satelit buatan dalam negeri pertamanya keluar angkasa. Satelit bernama Omid atau harapan ini sukses memutari orbit bumi sebanyak 700 kali selama tujuh minggu tanpa kendala apapun. Satelit ini kembali ke bumi pada April tahun lalu.

Ahmadinejad mengatakan pada Oktober 2010 lalu bahwa Departemen Luar Angkasa Iran (ISA) akan mengirimkan astronotnya ke luar angkasa dalam waktu 10 tahun. Hal ini oleh ISA dianggap tidak mustahil.

“Berdasarkan perintah presiden dan studi pendahuluan yang telah dilakukan, mengirimkan astronot Iran ke luar angkasa akan dapat terwujud dalam waktu sepuluh tahun,” ujar Mohammad Mardani, juru bicara ISA.

0 comments:

Post a Comment